Report Abuse

Blog berisi kumpulan produk hukum Indonesia.

Cara Belajar Efektif

Setiap orangtua dan guru tentu memiliki cara atau gaya yang berbeda dalam menerapkan bagaimana cara belajar yang baik dan efektif buat anak didiknya. Hal ini tidak terlepas dari kreativitas dan situasi serta kondisi yang terjadi. Pada artikel pendidikan berikut ini ada beberapa gaya belajar yang bisa diterapkan pada anak didik kita.

cara gaya pengertian belajar efektif dan efisien

1. Belajar dengan kata-kata.
Gaya ini bisa kita mulai dengan mengajak seorang teman yang senang bermain dengan bahasa, seperti bercerita dan membaca serta  menulis. Gaya belajar ini sangat menyenangkan karena bisa membantu kita mengingat nama, tempat, tanggal, dan hal-hal lainya dengan cara mendengar kemudian menyebutkannya.


2. Belajar dengan pertanyaan.
Bagi sebagian orang, belajar makin efektif dan bermanfaat bila itu dilakukan dengan cara bermian dengan pertanyaan. Misalnya, kita memancing keinginan tahuan dengan berbagai pertanyaan. Setiap kali muncul jawaban, kejar dengan pertanyaan, hingga didapatkan hasil akhir atau kesimpulan.

3. Belajar dengan gambar.
Ada sebagian orang yang lebih suka belajar dengan membuat gambar, merancang, melihat gambar, slide, video atau film. Orang yang memiliki kegemaran ini, biasa memiliki kepekaan tertentu dalam menangkap gambar atau warna, peka dalam membuat perubahan, merangkai dan membaca kartu.

4. Belajar dengan musik.
Detak irama, nyanyian, dan mungkin memainkan salah satu instrumen musik, atau selalu mendengarkan musik. Ada banyak orang yang suka mengingat beragam informasi dengan cara mengingat notasi atau melodi musik. Ini yang disebut sebagai ritme hidup. Mereka berusaha mendapatkan informasi terbaru mengenai beragam hal dengan cara mengingat musik atau notasinya yang kemudian bisa membuatnya mencari informasi yang berkaitan dengan itu. Misalnya mendegarkan musik jazz, lalu tergeliik bagaimana lagu itu dibuat, siapa yang membuat, dimana, dan pada saat seperti apa lagu itu muncul. Informasi yang mengiringi lagu itu, bisa saja tak sebatas cerita tentang musik, tapi juga manusia, teknologi, dan situasi sosial politik pada kurun waktu tertentu.

5. Belajar dengan bergerak.
Gerak manusia, menyentuh sambil berbicara dan menggunakan tubuh untuk mengekspresikan gagasan adalah salah satu cara belajar yang menyenangkan. Mereka yang biasanya mudah memahami atau menyerap informasi dengan cara ini adalah kalangan penari, olahragawan. Jadi jika Anda termasuk kelompok yang aktif, tak salah mencoba belajar sambil tetap melakukan beragam aktivitas menyenangkan seperti menari atau berolahraga.

6. Belajar dengan bersosialisasi.
Bergabung dan membaur dengan orang lain adalah cara terbaik mendapat informasi dan belajar secara cepat. Dengan berkumpul, kita bisa menyerap berbagai informasi terbaru secara cepat dan mudah memahaminya. Dan biasanya, informasi yang didapat dengan cara ini, akan lebih lama terekam dalam ingatan.

7. Belajar dengan Kesendirian.
Ada sebagian orang yang gemar melakukan segala sesuatunya, termasuk belajar dengan menyepi. Untuk mereka yang seperti ini, biasanya suka tempat yang tenang dan ruang yang terjaga privasinya. Jika Anda termasuk yang seperti ini, maka memiliki kamar pribadi akan sangat membantu Anda bisa belajar secara mandiri.

Ada orang yang memiliki gaya belajar visual (lebih menggunakan fungsi penglihatan dalam belajar, misalnya film, contoh-contoh gambar, warna warni), auditif (lebih menggunakan fungsi pendengaran,misalnya rekaman suara, belajar sambil mendengarkan musik, membaca dengan bersuara), kinestetik (gerakan, misalnya belajar sambil menulis rangkuman/inti bahasan), dan taktil (perabaan,misalnya membaca sambil tangan menunjuk kata-kata yang dibaca). Bagaimana cara belajar yang dipilih seseorang harus disesuaikan dengan gaya belajarnya, sehingga proses belajarnya akan berlangsung efektif.

Seseorang yang memiliki kebiasaan belajar tertentu akan me ngalami kesulitan bila harus mengubah kebiasaannya tersebut. Disinilah peran guru dan orangtua agar selalu mengevaluasi apakah kebiasaan belajar anak tersebut membawa kepada pencapaian tujuan belajar atau tidak. Bila ya, ia bisa mempertahankannya, bila tidak, mau tidak mau ia harus mengubahnya dengan kebiasaan lain yang akan lebih efektif untuk mencapai tujuan belajar.

Related Posts