Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang progresif dan menyempurnakan kurikulum sebelumnya. Sedangkan guru, adalah garda terdepan dalam menerapkan kurikulum dan harus terus mengembangkan model belajar dan penilaian.
Sebagai seorang guru, Siti Haryati, guru mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), SMP Negeri 6 Mataram, menilai Kurikulum 2013 memberi tantangan baru. "Saya sebagai guru merasakan kurikulum 2013 ini sangat menarik," katanya saat di temui di sekolah, pada hari Selasa (02/09/2014).
Siti mengatakan, Kurikulum 2013 menitikberatkan pada keaktifan, pengamatan dan penemuan siswa. Dalam melakukan pengamatan pada pelajaran IPA penambahan jam pelajaran 4 - 6 jam per minggu sangat diperlukan. Hal ini dikarenakan ketika melakukan pengamatan, analisis data, menginverensi, sampai dengan mengkomunikasikannya diperlukan waktu yang cukup panjang, karena semuanya adalah satu urutan yang tidak terpisahkan.
"Penambahan jam saya rasa sangat bagus, karena siswa ketika melakukan penelitian sangat menyenangkan dan tidak menjenuhkan," katanya.
SMP Negeri 6 Mataram di tahun 2013 sudah menjadi sekolah sasaran penerapan Kurikulum 2013. Sebelum diimplementasikan, kata Siti, ia telah mendapat pelatihan guru sasaran selama dua minggu. "Dalam pelatihan Kurikulum 2013, saya terus pelajari konten materinya dan teknik penilaian siswa. Setelah dipelajari Kurikulum 2013 sangat bagus diterapkan," ujarnya.
Putu Sriwangi Astuti, Guru SDN 10 Kecamatan Cakranegara,
Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, sudah berpengalaman mengajar selama
26 tahun. Dan ketika menerapkan Kurikulum 2013 yang metodenya berbeda
dengan kurikulum sebelumnya, Putu mengaku tidak mengalami kesulitan.
Berbekal
pelatihan yang telah dijalaninya sebelum tahun pelajaran dimulai, Juli
lalu, dengan percaya diri ia menyampaikan pembelajaran kepada para siswa
siswinya. Mewakili teman-teman sesama guru di sekolah tersebut, Putu
mengatakan para guru dapat menyampaikan materi pembelajaran dengan baik.