Sebelum kita bahas apa saja kegiatan dalam PPGJ dalam sergur 2016 kali ini, perlu kiranya rekan guru ketahui info seputar PPGJ 2016.
- Kriteria penetapan peserta SG-PPG diurutkan dengan prioritas: Nilai UKG, Usia, Masa kerja dan Golongan kepangkatan.
- Pelaksanaan SG-PPG diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang menyelenggarakan program pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi minimal B dan ditetapkan oleh pemerintah (Kemenristekdikti).
- Guru yang memenuhi persyaratan administrasi mengikuti seleksi masuk sebagai peserta SG-PPG di LPTK.
- Bagi guru yang lulus seleksi masuk SG-PPG selanjutnya mengikuti tahapan: workshop 1, PPL 1, workshop 2, dan PPL 2. (total memakan waktu kurang lebih 5,5 bulan)
mekanisme PPGJ 2016 |
Berikut ini kegiatan yang dilaksanakan selama PPGJ 2016
A. Kegiatan Workshop 1 dan PPL 1
Workshop 1 = 10 SKS (IN 1)
Penugasan di Sekolah (PPL1) (3 SKS) = 8 hari (10 JP per hari)
- Tagihan penugasan identifikasi problematika pembelajaran/ layanan di sekolah meliputi:
- analisis kesulitan dan kelemahan kinerja belajar siswa
- Perilaku/sikap belajar siswa
- Penguasaan materi
- Analisis kurikulum SK/KI dan KD
- Pendekatan/model/ metode pembelajaran
- Media pembelajaran
- Pengelolaan kelas
- Penilaian hasil belajar
- Analisis hasil penilaian
Workshop 1 = 10 SKS (IN 1)
7 SKS di LPTK = 20 hari (10 JP per hari)
- Pengembangan Konsep dan penerapan Techno Pedagogical Content Knowledge (TPACK).
- Pengembangan perangkat pembelajaran atau perangkat layanan bagi guru BK dan TIK melalui penugasan individual
- Peer Teaching/Peer GC/Layanan TIK
- Penyusunan draft proposal PTK/Lesson Study/PTBK/PTTIK (akan difinalkan pada WS-2)
- Ujian tulis dengan 3 kali kesempatan ujian. Peserta yg lulus ujian tulis berhak mengikuti kegiatan berikutnya.
PPL 1 = 6 SKS (ON 1)
6 SKS: 37 hari kerja (6 jam per hari)
- Penerapan perangkat pembelajaran atau perangkat layanan bagi guru BK dan TIK di sekolah masing-masing yang disupervisi oleh petugas yang ditunjuk.
- Diakhiri dengan ujian kinerja dengan penguji supervisor pendamping, diberi kesempatan 3 kali ujian
Workshop 2 = 12 SKS (IN 2)
9 SKS di LPTK = 25 hari (10 JP per hari)
- Refleksi hasil penugasan identifikasi problematika pembelajaran/ layanan di sekolah melalui FGD
- Pengembangan perangkat pembelajaran atau perangkat layanan bagi guru BK dan TIK melalui penugasan individual
- Peer Teaching/Peer GC/Layanan TIK
- Penyusunan proposal PTK/Lesson Study/PTBK/PTTIK (pengembangan dari draft proposal pada WS-1)
- Ujian tulis dengan 3 kali kesempatan ujian. Peserta yg lulus ujian tulis berhak mendapat sertifikat mengikuti kegiatan
PPL 2 = 8 SKS (ON 2)
8 SKS: 50 hari kerja (6 jam per hari)
- Penerapan perangkat pembelajaran atau perangkat layanan bagi guru BK dan TIK di sekolah masing-masing dengan supervisi oleh petugas yang ditunjuk.
- Praktek persekolahan (manajemen persekolahaan, pembinaan perpustakaan, partisipasi dalam kegiatan ekstra kurikuler, pembinaan OSIS, dll.)
- Pelaksanaan PTK/Lesson Study/PTBK/PTTIK
- Diakhiri dengan ujian kinerja dengan 2 penguji, yaitu asesor dari LPTK dan supervisor pendamping, diberi kesempatan 3 kali ujian
Workshop 2 = 12 SKS (IN 2)
3 SKS Penugasan di Sekolah = 8 hari (10 JP per hari)
- Tagihan penugasan identifikasi problematika pembelajaran/layanan di sekolah sama dengan kegiatan penugasan pada workshop 1
SerGur-PPGJ dilaksanakan untuk menghasilkan capaian pembelajaran (CP) Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) level 7, dengan tujuan:
- seperangkat pengetahuan, sikap, keterampilan, dan tanggung jawab untuk merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi pembelajaran;
- seperangkat pengetahuan, sikap, keterampilan, dan tanggung jawab untuk membentuk kepribadian yang berintegritas, taat regulasi, berjiwa gotong royong, memiliki etos kerja, dan semangat bela negara;
- seperangkat pengetahuan, sikap, keterampilan, dan tanggung jawab untuk berkomunikasi, berinteraksi, serta beradaptasi di lingkungan sekolah dan masyarakat; dan
- seperangkat pengetahuan, sikap, keterampilan, dan tanggung jawab untuk menguasai struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang harus dimiliki, dihayati, dan diaktualisasikan oleh guru