Bagaimana metode pengambilan data hasil Quick count ini? Dapatkah dipertanggungjawabkan keakuratannya? Bagaimana penting dan manfaat quick count?
Wilayah Indonesia sangat luas dan banyak letak geografis yang sulit dijangkau. Ini menyebabkan hasil pemilihan biasanya memakan waktu lama. Hasil Pemilu / Pilkada umumnya baru bisa diketahui 2 minggu hingga 1 bulan setelah pemilihan. Dulu, orang harus menunggu waktu yang lama untuk mengetahui siapa pemenang Pemilu / Pilkada. Situasi politik di daerah menjadi tidak kondusif. Kantor KPU tiap hari didatangi pendukung calon untuk mengetahui perkembangan suara calon---tidak jarang diiringi dengan demonstrasi dan aksi kekerasan. Pengusaha dan kegiatan ekonomi selama itu juga tidak bisa beraktifitas menunggu pemenang Pemilu / Pilkada. Kesulitan-kesulitan tersebut, bisa diatasi lewat Quick Count. Quick Count pada dasarnya adalah perhitungan cepat dengan menggunakan sampel Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang diambil secara ilmiah.

Jika dilakukan dengan benar, hasil quick count tidak akan berbeda jauh (kurang dari 1%) dari hasil pemilihan aktual yang diumumkan oleh KPU. Lewat quick count, perhitungan bisa dilakukan secara cepat. Setidaknya 4 jam setalah perhitungan suara, pemilih sudah bisa mengetahui siapa pemenang pemilihan.
Prediksi quick count akan akurat apabila mengacu pada metodologi statistik dan penarikan sampel yang ketat serta diimplementasikan secara konsisten di lapangan.
Kekuatan quick count juga sangat tergantung pada identifikasi terhadap berbagai faktor yang berdampak pada distribusi suara dalam populasi pemilih. Apabila pemilu berjalan lancar tanpa kecurangan, akurasi quick count dapat disandarkan pada perbandingannya dengan hasil resmi KPU. Tetapi apabila pemilu berja lan penuh kecurangan, maka hasil quick count dapat dikatakan kredibel meskipun hasilnya berbeda dengan hasil resmi KPU. Oleh karena itu quick count biasanya diiringi dengan kegiatan lain yaitu peman tauan yang juga menggunakan metode penarikan sampel secara acak (exit poll).
Kegiatan quick count ini seringkali diikuti oleh exit poll. Exit poll adalah metode mengetahui opini publik yang dilakukan sesaat setelah keluar dari bilik suara. Kedua metode ini dapat sebagai alat untuk mengontrol dan mendorong dihasilkannya pemilu yang jujur dan adil. Prediksi quick count
akan akurat apabila berdasarkan metodologi statistik dan penarikan sampel yang ketat. Multistage random sampling merupakan teknik penarikan sampel yang sering digunakan dalam melakukan quick count.
Dari berbagai versi quick count walaupun belum hasil akhir menunjukan PDIP unggul dengan perolehan suara 19% disusul Golkar, Gerindra dan Demokrat.
Tulisan disarikan dari berbagai sumber