Dana Bantuan Siswa Miskin atau BSM selayaknya diterima penuh oleh siswa yang berhak. Namun berbeda dengan yang terjadi di sebuah sekolah di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara.
Tepatnya di Sekolah Dasar Negeri Huta Tonga Tapanuli Selatan Sumatera Utara . Potongan mulai dari Rp25 ribu hingga Rp50 ribu per siswa itu pun dinilai memberatkan dan merugikan siswa miskin.
Dari pengakuan orang tua siswa, uang BSM yang dipotong tersebut diserahkan ke salah seorang petugas honorer di sekolah.
"Dari bank uangnya Rp450ribu dan dipotong Rp50 ribu. Jadi kita menerima Rp400 ribu," ujar salah seorang wali siswa, Rabu 18 November 2015. Pemotongan itu pun langsung dikonfirmasi ke Kepala SDN Huta Tonga. Dari pertemuan, pihak sekolah memang tak menampik pemotongan tersebut.
Bahkan sekolah merinci detail pemotongan tersebut yakni sebanyak 69 siswa dipotong sebesar Rp50ribu, sedangkan 21 siswa dipotong sebesar Rp25 ribu dengan total uang yang dipungut pihak Sekolah sebesar Rp3,975 juta.
Dana Bantuan Siswa Miskin atau BSM |
“Pak kepala sekolah jawab, 'Kita harus menyetor ke Dinas Pendidikan.' Namun saat kita tanya, 'Sisa uang pengutipan itu ke mana lagi Pak?' Sang Kepsek meminta para Guru menanyakan hal itu pada operator sekolah,” ujar wali siswa.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Tapanuli Selatan Zulkipli Ritonga saat dikonfirmasi membantah ada pemotongan untuk disetor ke Dinas Pendidikan.
Sayangnya saat ditanyakan terkait sanksi pelanggaran, Zulkipli enggan mengomentari lebih jauh. "Nanti kita tanyakan dulu pada Bidang Dikdak atau kepala sekolah yang bersangkutan," ujarnya. viva.co.id