Report Abuse

Blog berisi kumpulan produk hukum Indonesia.

Cara Mengatasi Konflik Guru Vs Murid


Perbedaan pendapat, ketidakjujuran, kenakalan siswa, merupakan bentuk konflik antara guru dengan murid. Bertahan dengan pendapatnya masing-masing tanpa ada komunikasi, kebanyakan membuat hubungan guru dan murid tak harmonis.

Adapula Penyebab konflik yang ditemukan adalah 1) adanya perasaan tersinggung, 2) merasa diri hebat, 3) merasa diri lebih tinggi, 4) perasaan cemburu, 5) perbedaan pendapat, 6) perbedaan pemahaman, 7) ego yang tinggi, 8) ungkapan kata yang keras/kotor, 9) masalah dari dalam dibawa ke luar lingkungan sekolah, 10) masalah dari luar dibawa ke dalam lingkungan sekolah, 11) terlambat mengembalikan buku perpustakaan, 12) terlambat membayar uang SPP/komite, 13) ketidakjujuran siswa mengambil buku perpustakaan, 14) guru mengajar siswa tidak mengerti, 15) guru memberikan penjelasan yang tidak benar, 16) guru tidak menguasai materi pelajaran, 17) materi ajar tidak lengkap, 18) siswa melanggar tata tertib sekolah, 19) siswa lalai mengerjakan tugas, 20) siswa tidak memiliki motivasi belajar, 21) ketidakhadiran siswa dalam proses pembelajaran, 22) ketidakjujuran siswa ketika ditanya oleh guru, 23) sikap ketidaksenangan guru terhadap siswa, 24) perbuatan siswa yang langsung dilihat oleh kepala sekolah seperti telambat masuk sekolah, pengrusakan pintu, dan mencoret tembok sekolah, 25) bentuk sanksi yang memberatkan siswa, 26) beban belajar yang memberatkan siswa, 27) ketidakberhasilan siswa dalam pembelajaran, 28) adanya perasaan tidak suka dalam pergaulan, 29) kecemburuan mengenai besarnya honor yang diterima, 30) keterbatasan buku perpustakaan khususnya mengenai buku pegangan siswa dan buku penunjang pembelajaran, 31) keterlambatan membayar gaji, honor, dan tunjangan kesejahteraan, 32) ketidakpuasan terhadap kebijakan atau keputusan kepala sekolah, 33) ketidakberesan penyelesaian tugas di kantor, dan 34) keterlambatan memasukan RPP, silabus, dan materi ajar kepada kepala sekolah.

Cara Mengatasi Konflik Guru Vs Murid


Mengatasi Konflik Guru vs Murid

Sering kita temui keluhan para guru adanya siswa bermasalah, demikian juga diantara siswa-dengan siswa juga banyak kita temui banyak masalah. Pada artikel ini kita akan secara ringkas menerangkan apa yang harus dilakukan guru menghadapi konflik tersebut.

Apabila suatu ketika Anda mendengar kalimat “Ibu Guru benci sama aku!” diucapkan si kecil berulang kali, dan si kecil menjadi rewel, sudah sepatutnya Anda lebih memperhatikannya secara khusus. Suasana seperti ini bisa memberi dampak serius terhadap pelajaran anak di sekolah. Walaupun si kecil dan gurunya tidak cocok, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk memperbaiki situasi dan merintis saling keterbukaan, yaitu:
  1. Berpikir positif dengan mencoba untuk bersikap netral dan melihat permasalahan secara jernih.
  2. Simak baik-baik penjelasan anak Anda, apa maksud dari kalimat “Ibu Guru benci sama aku!”.
  3. Cari solusi bersama anak Anda untuk mengatasi masalah ini.
  4. Amati situasi, misalnya dengan bertanya kepada orang tua lain yang anaknya juga atau pernah menjadi murid dari guru tersebut, apabila konflik berawal dari guru.
  5. Bicara dengan guru, dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan menghindari sikap atau kata-kata yang menyalahkan. Sebelumnya, Anda bisa bertanya dahulu mengenai perkembangan akademis dan emosional anak Anda di kelas.
  6. Laksanakan rencana dengan menindaklanjuti secara teratur perkembangan yang dialami oleh anak Anda. Apabila masalah terletak pada ketidakcocokan, pastikan anak Anda mengerti bahwa hal ini bukan salahnya dan jelaskan padanya bahwa hal ini merupakan kesempatan baginya untuk mempraktekkan cara berhubungan dengan baik dengan orang lain yang memiliki berbagai macam sifat dan perilaku.
  7. Datang rutin, luangkan waktu atau jadwalkan secara teratur untuk bertemu dengan guru anak Anda, akan menciptakan adanya saling pengertian dan komukasi yang baik.
  8. Temui kepala sekolah, apabila situasi tidak membaik dan tidak mendapatkan respons seperti yang diharapkan.
  9. Pindah sekolah, apabila semua usaha sudah dilakukan tetapi tidak berhasil.

Related Posts