Report Abuse

Blog berisi kumpulan produk hukum Indonesia.

Resonansi Finansial? Inilah Asal Usul Berita Hoax Tersebut

Resonansi Finansial emang bikin heboh, banyak guru yang terbuai akan "janji" muluk program HOAX Resonansi Finansial tersebut, dimana disebutkan bahwa sertifikasi guru akan dihapuskan, jadi seluruh guru tidak perlu mengikuti lagi proses sergur seperti PLPG. Guru cukup menunjukkan bukti bahwa dia sudah mengajar di sekolah tertentu

Memang rame dan memberikan angin segar membuai jiwa, terutama guru guru honorer yang belum ikut sertifikasi guru yang memang sedikit ribet, serta syarat yang tidak mudah. Di grup grup facebook terutama Banyak komentar positif seperti mengaminkan, ada yang kritis dengan mengatakan tidak mungkin, dan komentar-komentar lain.


Nah tahukah bapak Ibu asal usul istilah resonansi finansial tersebut?
Isu resonansi finansial berawal dari Guyonan para operator Datadik kabupaten Kota di grup WhatsApp (WA) yang isinya kurang lebih seperti ini.

Anies Baswedan kini digantikan oleh Muhadjir Effendy. Pria kelahiran 29 Juli 1956 meraih gelar sarjana di IKIP Malang pada 1982.
Salah satu visi Muhajir adalah meniadakan program Sertifikasi bagi guru baik PNS maupun bukan PNS dikarenakan dianggap membuang-buang uang negara saja.
Pelatihan guru yang memakan banyak biaya dan tidak sinkron dengan hasil yang diharapkan rencananya dihapus mulai bulan Agustus tahun 2016 ini.
Ke depan guru tidak perlu pelatihan ataupun sertifikasi lagi, karena sudah diganti dengan program baru yang disebut RESONANSI FINANCIAL.
Siapapun yang berstatus guru akan langsung diberikan tunjangan cukup dengan melampirkan tanda bukti atau surat keterangan bahwasanya ia benar-benar seorang guru maka tanpa melewati proses pelatihan ini dan itu seperti sertifikasi ataupun UKG guru tersebut namun langsung mendapatkan tunjangan profesi secara otomatis dan berkala.
Luar biasa, inilah misi hebat dari mentri pendidikan baru kita. Semua guru tentu semakin berbahagia dan sukses dalam profesinya, semoga terwujud!! INILAH SALAH SATU CONTOH BERITA YANG MENGGEMBIRAKAN.
Awalnya tujuan mereka hanya bercanda, namun barangkali ada yang gagal paham dengan kalimat terakhir   INILAH SALAH SATU CONTOH BERITA YANG MENGGEMBIRAKAN.  Kalimat inilah yang seharusnya dijadikan patokan. Bukan diatasnya. Jadi bisa dimaknai bahwa berita di WA tersebut hanya SEBAGAI CONTOH berita yang menggembirakan.

Nah hal seperti ini akhirnya dimanfaatkan oleh penulis blogger yang senang membuat berita palsu alias HOAX, dengan membuang kalimat terakhir tersebut. Dan momen reshuffle kabinet menambah hangat isu tersebut.

So, mulai sekarang kita sendiri harus jeli serta kritis membaca berita yang berkembang, mana yang HOAX sekedar cari sensasi membuat berita tanpa dasar, analisa dan sumber yang jelas.

Oke, daripada kita puyeng membahas masalah resonansi macem-macem mending kita bahas guru pembelajar yang sebentar lagi akan dilaksanakan.

tapi kalo mau tahu arti resonansi finansial klik disini

Related Posts