Report Abuse

Blog berisi kumpulan produk hukum Indonesia.

Agar Tujuan Belajar Efektif Tercapai

Bila seseorangsudah memahami dirinya, maka ia tinggal melaksanakan usaha pencapaian tujuan belajarnya sesuai dengan kondisi diri yang telah dipahaminya, sehingga kegiatan belajarnya akan mencapai tujuan yang ditetapkan, atau dengan perkataan lain, kegiatan belajarnya berlangsung efektif. Biasanya seseorang sudah menentukan tujuan belajarnya, misalnya ingin hafal suatu pokok bahasan tertentu atau ingin memahaminya. Bisa juga tujuan sudah ditentukan oleh pengajar (contoh: TIK). Dengan berdasarkan tujuan tersebut, Seseorang tinggal merencanakan langkah-langkah apa yang akan dilakukannya agar tujuan tersebut tercapai.


Untuk dapat mencapai tujuan belajar (belajar dengan efektif), maka hal-hal yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut:

Mengumpulkan dan mengelompokkan bahan yang harus dipelajari. 

Seseorang akan belajar dengan efektif kalau ia membuat suatu persiapan belajar yang akan dilakukannya. Persiapan yang dilakukan dengan baik akan membantu menyelesaikan tugas-tugas belajar. Misalnya, tugas mana yang perlu diselesaikan terlebih Dahulu, buku-buku/bahan-bahan mana yang harus disiapkan, materi mana yang harus dipelajari atau bab mana yang harus dicicil untuk persiapan ujian, dan sebagainya.

Membagi waktu/membuat jadwal belajar. 

Banyaknya informasi yang dapat diproses oleh sistem ingatan manusia pada saat tertentu itu terbatas, sehingga perlu adanya kesiapan mental demi efisiensi dan tercapainya tujuan belajar. Karena itu, buatlah jadwal kerja/belajar. Dengan jadwal kerja tersebut kita dapat membagi waktu antara mempelajari materi, mengerjakan tugas serta kegiatan-kegiatan lain sehingga waktu yang tersedia dapat dimanfaatkan seefisien mungkin. Pembagian waktu ini harus mempertimbangkan banyak dan beratnya materi yang harus dipelajari serta kemampuan kita mencerna materi tersebut. Makin banyak atau berat materi yang harus dipelajari, makin banyak waktu yang harus disediakan. Tentu saja juga harus disediakan waktu untuk istirahat, akan tetapi pada waktunya belajar, perhatian harus dicurahkan pada pelajaran atau tugas yang dihadapi.

Bersikap optimis dan berpikir positif

Sikap optimis berarti belajar dengan tekun dengan harapan bahwa hasilnya akan lebih baik daripada belajar dengan sembarangan. Berpikir positif dalam hal ini berarti berprinsip bahwa hasil yang baik hanya akan didapatkan dari usaha yang optimal; usaha yang kuat bukan tanda ketidakmampuan mencerna materi, tetapi justru menunjukkan kesungguhan.

Segera memulai belajar, tidak menunda-nunda.


Kelebihan beban informasi akan menimbulkan kecemasan dan mengurangi
keefektifan pemrosesan informasi. Oleh karena itu, janganlah menunda-nunda belajar.
Disamping itu, tugas atau pekerjaan yang selalu ditunda, cenderung untuk tidak dikerjakan. Apa yang menurut rencana harus diselesaikan, maka kerjakanlah sesuai dengan rencana semula. Pada mulanya kadang-kadang kita enggan untuk mengerjakan sesuatu, akan tetapi kalau kita timbulkan niat untuk segera memulai, seberapapun hasilnya, maka kalau
sudah dimulai kita akan berusaha dan terpacu untuk menyelesaikannya.

Membuat catatan/rangkuman

Rangkuman yang dibuat dengan menggunakan kata-kata sendiri akan banyak membantu pada saat akan mengulangi pelajaran karena secara garis besarsudah tercatat di situ. Gunakan singkatan-singkatan/istilah-istilah yang akan memudahkan kita mengingat materi tertentu serta memberikan efisiensi dalam mencatat, sehingga waktu kita tidak habis untuk mencatat tetapi dapat digunakan untuk mempelajari materi. Dari penelitian diketahui bahwa lebih dari 60% informasi diproses secara visual. Oleh karena itu, buatlah catatan semenarik mungkin, rapi, sistematis,beri warna pada bagian-bagian materi yang dianggap penting, bila perlu gunakan grafik, tabel, matriks, atau bagan (tapi jangan berlebihan).

Kerjakan latihan soal, diskusi dengan orang lain.

Mengasosiasikan/menghubungkan materi yang dipelajari dengan sesuatu yang bermakna atau hal-hal nyata akan sangat membantu untuk mengingat atau memahami materi tersebut. Selain itu, waktu merupakan faktor yang berperan penting dalam terjadinya proses lupa. Oleh karena itu, informasi
yang masuk kedalam ingatan akan lebih lama diingat dan mudah dipahami bila setelah informasi tersebut masuk segera dilatih untuk diingat kembali. Salah satu caranya adalah dengan mengerjakan latihan-latihan soal atau berdiskusi dengan orang lain.

Related Posts